BATAM, Tintamediakepri.id- Kepolisian Sektor (Polsek) Lubuk Baja akan segera berkoordinasi dengan Polresta Barelang terkait adanya pertunjukan tarian setengah telanjang di First Club, salah satu tempat hiburan malam di Kota Batam, Kepulauan Riau (Kepri).
“Kami akan koordinasi dengan Polres jika ada unsur pidananya,” kata Kapolsek Lubuk Baja, Kompol Rangga Primazada, saat dihubungi Tim media iniSabtu (12/4/2025).
Ia juga menyarankan agar awak media mengonfirmasi langsung kepada Pemerintah Kota (Pemko) Batam terkait izin yang diberikan kepada First Club.
“Mungkin pertama bisa dikonfirmasi ke Pemko terkait izin yang diberikan apa,” ujar Kompol Rangga Primazada.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Batam, Ardiwinata, mengatakan bahwa pihaknya sudah membuat surat panggilan kepada manajemen First Club untuk klarifikasi terkait video tarian setengah telanjang tersebut.
“Kita klarifikasi dulu, benar tak video itu. Kalau ada sesuatu yang melanggar ketentuan, mungkin didudukan secara legal dan formal. Hal seperti ini (permintaan klarifikasi) juga melibatkan beberapa institusi,” kata Ardiwinata, Kamis (10/4/2025).
Namun, saat dikonfirmasi kembali oleh tim media ini pada Jumat (11/4/2025) mengenai hasil klarifikasi tersebut, Ardiwinata belum memberikan tanggapan.
Hal serupa juga terjadi saat tim media mencoba menghubungi Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPM-PTSP) Kota Batam, Reza Khadafi, yang hingga kini belum memberikan respons.
Sementara itu, manajemen First Club mengakui adanya kejadian tersebut dan menyampaikan permintaan maaf atas penampilan tarian erotis yang viral di media sosial saat acara grand opening beberapa hari lalu.
“Maka dengan telah terjadinya hal-hal yang dianggap melanggar tersebut, kami dari manajemen First Club, dengan ini memohon maaf sebesar-besarnya atas segala kesalahan dan kekhilafan tersebut,” kata Firmansyah, perwakilan manajemen First Club, seperti dikutip dari Swarakepri.com.
Sebelumnya diberitakan, pertunjukan tarian setengah telanjang di First Club menjadi viral di media sosial dan memicu keresahan di tengah masyarakat. Aksi tersebut dinilai tidak sesuai dengan norma kesusilaan serta dikhawatirkan dapat merusak moral generasi muda. Dalam video yang beredar, terlihat sejumlah penari mengenakan pakaian yang sangat minim dengan melakukan gerakan erotis di hadapan para pengunjung klub.
Aksi tersebut langsung memicu beragam reaksi dari warganet di kolom komentar. Beberapa di antaranya menyuarakan kekhawatiran dan sindiran. Akun TikTok @SILxxx menuliskan, “Apasih First Club apa ini?”.
Di sisi lain, sejumlah komentar mengkritik keras konten tersebut. “Tontonan buat hancurin masa depan remaja,” tulis @KORBANXXXXX.
Ada pula yang menunjukkan reaksi keprihatinan seperti @Ramadhxxxxx yang hanya menuliskan, “Astaghfirullah.”
Sejumlah masyarakat dan aktivis mendesak aparat agar bertindak tegas terhadap tempat hiburan yang melanggar aturan. Salah satu desakan disampaikan oleh salah seorang aktivis bernama Zefferi.
“Kami meminta pihak kepolisian, DPM-PTSP, serta Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Batam untuk menindak tegas tempat hiburan malam yang melanggar aturan, agar tidak menjadi preseden buruk di tengah masyarakat,” tegasnya. (red)